Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berkaca di Hari Buku Sedunia

Berkaca di Hari Buku Sedunia
Literasi Desa di Hutan Gawar Gong Desa Beririjarak Kec, Wanasaba Lombok Timur
Hari Buku Sedunia, dikenal pula dengan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia dan Hari Buku Internasional, merupakan hari perayaan tahunan yang jatuh pada tanggal 23 April yang diadakan oleh UNESCO untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan hak cipta. Di Inggris, hari perayaan ini jatuh pada hari Kamis pertama setiap bulan Maret. Hari Buku Sedunia dirayakan pertama sekali pada tanggal 23 April 1995.( Sumber: https://id.wikipedia.org).

Potret Negeriku

Maret 2016 yang lalu Indonesia dinyatakan mendapat pringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat membaca, ini berdasarkan studi oleh “World's Most Literate Nations” yang dilaksanakan oleh Central Connecticut State University. Ini menandakan Kegiatan masyarakat Indonesia terhadap membaca tergolong sangat minim.

Minat terhadap membaca masyarakat kita di Indonesia memang sangat kurang dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Kebanyakan anak-anak sibuk menghabiskan waktunya dengan apdate status di media sosial, nonton youtube, main game, nongkrong bersama kawan-kawan dan kegitan lainnya ketimbang waktu untuk membaca buku.

Padahal dengan membaca buku, banyak pengalaman yang bisa didapati, selain itu menambah pengetahuan baru yang belum diketahui sebelunya, memperluas wawasan dan banyak informasi yang didapat. 

Apa yang kita lakukan…

Membaca masih bersifat paksaan bukan kebutuhan, di sekolah misalnya siswa tidak akan mau membaca buku kalau guru tidak memberikan tugas, membaca buku ketika akan dilaksanakan beberapa hari sebelum ujian semester atau ujian nasional. Mengantisipasi hal tersebut maka pembiasaan membaca sebaiknya dilaksanakan barang kali minimal 5 menit sebelum pelajaran dimulai setiap harinya, dengan demikian para siswa sedikit-demi sedikit akan terbiasa.

Pembiasaan membaca diperlukan tahapan-tahapan, mulai dari membaca buku yang digemari, cerita bergambar, buku komik dan seterusnya. Selain itu juga mengatur jadwal membaca memang sangat dianjurkan misalnya waktu selama 30 menit perhari, lalu pada hari selanjutnya terus ditingkatkan. Kegiatan yang sedemikian rupa ini dapat mempengaruhi minat untuk membaca. Labat laun kebiasaan untuk membaca akan menjadi kebutuhan.

Menumbuhkan minat baca sangat cocok  dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua memperkenalkan buku-buku cerita, buku bergambar menarik, membacakan dongeng, mengajak jadwalkan keluarga anak untuk berkunjung keperpustakan terdekat, merngikuti literasi desa misalnya, atau paling tidak memiliki koleksi buku keluarga.

Orang bijak mengatakan:
Bacalah, karena buku sahabat terbaikmu sepanjang waktu. Bacalah, karena kualitas dirimu bergantung pada kualitas bacaanmu.

Selamat hari buku sedunia 23 April 2017 banyak membaca banyak tahu

#Redaksi
#Redaksi Menulis untuk mengingat

Posting Komentar untuk "Berkaca di Hari Buku Sedunia"